Senin, 23 April 2012

SEJARAH BBM


Sekelumit Cerita Kenaikan BBM

 

           Kenaikan Bahan Bakar Minyak disambut dengan aksi demostran di beberapa daerah. Meskipun terjadi penolkan terhadap BBM, namun rupanya pemerintah seakan tak mengubrisnya. Bahkan pemerintah mencari-cari penyebab kenapa harga BBM perlu dinaikan, salah satu alasan mereka gunakan tak lain, yakni melambungnya harga minyak dunia.
          Mungkin ada benarnya pula, bahwa harga minyak dunia sedang melonjak, makanya perlu menaikkan harga minyak. Tapi, seandainya benar cerita kenaikan harga minyak dunia, tentunya cerita itu akan menjadi sebuah keuntungan bagi kita, sebab dengan harga minyak dunia yang melonjak, kita  akan mendapatkan keuntungan sebagai negara pengahasil minyak. Indonesia sebagai negara penghasil minyak diperkuatnya sebuah daftar masuknya Indonesia sebagai OPEC.
          Untuk lebih jauh meninjaunya, mengutip sebuah catatan Ahyni. Pada catatannya, Ahyni menuliskan sebuah pengalaman pribadinya. Dalam awal catatanya terdapat sebuah ungkapan, dahulu, di zaman orde tersiar kabar turunnya harga minyak di pasaran dunia, maka akan disambut dengan keluh kesah. Dan saat ini, terdapat kabar kenaikan harga minyak di pasaran dunia, maka akan disambut dengan keluh kesah juga. Lalu keadaan seperti apakah yang tak disambut dengan keluh kesah? Dari keduanya nampak sebuah keadaan yang kontras, meskipun keduanya sama-sama menunjukan keluh kesahnya atas sambutan terhadap kondisi pasar minyak dunia.
          Keadaan yang demikian dari keduanya akan tersirat sebuah tanda tanya besar, apa yang membuat zaman orde baru berkeluh kesah dan begitupula apa yang membuat pemerintahan sekarang berkeluh kesah untuk menghadapi kenaikan pasar minyak dunia. Secara keadaan, Indonesia merupakan sebuah negara penghasil minyak, sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya. Kondisi yang menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil minyak dengan cadangan dimiliki sebanyak 9 miliar barrel dan belum lagi ditambah cadangan lainnya, seperti di blok Cepu dan cadangan minyak yang begitu besar di lepas pantai barat Aceh, dan mungkin masih memiliki cadangan minyak lainnya yang belum diketahui.
          Banyaknya cadangan minyak memang tak sebanyak yang dimiliki Timur Tengah, tapi setidaknya Indonesia masih mampu untuk menutupi kebutuhan dalam negerinya dan apabila mengekspornya untuk diperjualbelikan di pasar minyak dunia tentunya akan sangat menguntungkan buat Indonesia. Baiklah, kita mengawali dari sebuah permainan bahasa, sebuah permainan yang cukup sederhana. Wajar, apabila kala zaman orde baru mengeluhkan turunnya harga minyak dunia, sebab dengan turunnya harga minyak dunia, maka akan mempengaruhui harga eskpor minyak di pasaran dunia dan sebaliknya.
          Dan secara ekonomi, kita akan diuntungkan dengan kenaikan harga minyak dunia, sebab kita sebagai negara penghasil minyak dunia. Seandainya saja zaman orde baru masih berkuasa, maka besar kemungkinan pemerintah akan menyambut bahagia kenaikan harga minyak dunia. Atau mungkin benar, bahwa Indonesia tak memiliki pasokan minyak dan data-data tentang kekayaan minyak Indonesia hanya bohong belakang.
          Lalu kenapa berita bahagia untuk zaman orde baru  untuk saat ini disambut dengan keluh kesah? Untuk menjawab hal yang demikian, hanya pemerintah yang mampu menjawabnya. Jawaban keluh kesah akan terasa lebih cocok, apabila Indonesia merupakan sebuah negara pengimpor minyak atau lebih tepatnya sebuah negara yang tanpa memiliki minyak. Besar kemungkinan benar demikian adanya, bahwa Indonesia pada dasarnya tak memiliki kekayaan minyak sedikitpun, maka untuk mematok kebutuhan minyak dalam negeri pemerintah perlu melakukan impor.
          Dengan keadaan yang demikian sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara konsumen minyak, jadinya Indonesia sebagai negara konsumen, maka sudah sewajarnya apabila kenaikan harga minyak dunia akan membuat pemerintah mengeluh. Maka oleh sebab itu, Indonesia mulai detik ini keluar dari OPEC. Sebab cerita tentang Indonesia sebagai penghasil minyak hanya bohong belakang. Meskipun terdapat daya yang menyebutkan Indonesia memiliki cadangan minyak yang begitu melimpah, itu hanya sebuah penghibur. Sebab minyak yang ada di Indonesia sudah bukan milik Indonesia, melainkan milik asing
Sumber:
http://www.angkringanwarta.com/2012/03/sekelumit-cerita-kenaikan-bbm.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar