TUGAS 1
· Jenis –
jenis anggaran:
1. Anggaran Operasi
Merupakan anggaran yang digunakan untuk
merencanakan kebutuhan sehari – hari dalam menjalankan kegiatan perusahaan
dimana anggaran ini berisi taksiran – taksiran / pengeluaran tentang kegiatan –
kegiatan perusahaan dengan menghitung biaya produk yang diproduksi / jasa yang
dihasilkan dalam jangka waktu tertentu atau dengan menyusun laba rugi sehingga
perusahaan dapat dengan mudah dan tepat dalam menentukan rencana kerja di masa
yang akan datang.
2. Anggaran Keuangan
Merupakan anggaran yang digunakan oleh perusahaan
untuk mengetahui/memeriksa keadaan posisi keuangan dari divisi yang terjadi
dalam 1 periode yang berhubungan dengan harta, hutang, dan modal pemilik usaha seperti
memeriksa rasio aktiva terhadap kewajiban, arus kas, modal kerja,
profitabilitas dan statistik lainnya yang menunjukkan tentang kesehatan
keuangan sehingga perusahaan dapat dengan mudah menyusun rencana serta dalam
pengambilan keputusan yang tepat untuk operasi perusahaan di masa yang akan
datang agar keuangan perusahaan dapat selalu stabil meskipun pengeluaran biaya
yang terjadi cukup banyak di setiap periodenya.
3. Anggaran Kas
Adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
rinci mengenai taksiran sumber & penggunaan kas / perubahan – perubahan
yang terjadi dalam periode tertentu dimana anggaran ini disusun dari anggaran
operasi & pengeluaran modal dan digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran
neraca sehingga perusahaan dapat mengetahui kapan dalam keadaan defisit kas /
surplus kas yang berguna untuk operasi perusahaan di masa yang akan datang.
4. Anggaran Pengeluaran Modal
Merupakan anggaran yang menunjukkan rencana
investasi dalam tahun anggaran dengan menghitung jumlah modal / asset yang akan
dikeluarkan selama 1 periode untuk digunakan dalam proyek-proyek belanja modal
(pembelian barang modal) dengan rentang waktu yang tergantung pada anggaran
proyek tersebut dimana pengeluaran barang modal yang akan dianggarkan termasuk
penggantian, akuisisi / konstruksi pabrik dan peralatan utama untuk digunakan
sebagai dasar penyusunan anggaran kas, biaya OP, anggaran biaya non produksi
dan disusun berdasarkan proyeksi penjualan sehingga perusahaan dapat mengambil
keputusan dengan teliti agar terhindar dari kerugian.
5. Anggaran Supplemental
Merupakan anggaran yang hampir sama dengan anggaran
add-on. Anggaran Supplemental ini digunakan untuk penambahan/pemberian dana untuk
item-item yang tidak termasuk dalam anggaran reguler berdasarkan wilayah (area)
operasional tertentu serta membuka kesempatan untuk melakukan revisi secara
luas. Anggaran ini mampu menyesuaikan sesuai dengan kondisi yang sedang
berlangsung namun ketidakjelasan sering berubah pada anggaran ini.
6. Anggaran Inkremental
Merupakan anggaran yang digunakan untuk mengawasi
dan meneliti peningkatan atas suatu
anggaran baik dalam bentuk rupiah atau presentasenya tanpa memperhitungkan atau
mempertimbangkan akumulasi budget secara keseluruhan. Anggaran ini dibuat
dengan menambahkan atau mengurangi anggaran dari tahun sebelumnya berdasarkan
data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk
mempertimbangkan perubahan sumber daya tanpa
perlu melakukan kajian yang mendalam. Dalam hal ini, anggaran sebelumnya berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya inkremental.
Incremental budget menspesifikasikan pengunaan sumberdaya
beserta benefit yang diharapkan. Increment tambahan terkadang dibutuhkan untuk
merampungkan suatu project dimana tenaga kerja serta sumberdayanya juga
dimasukkan kedalam inkremental ini.
7. Anggaran Add-on
Merupakan anggaran yang dipergunakan sebagai
tambahan atas suatu budget yang telah berjalan (periode sebelumnya) dimana anggaran
utamanya dianggap sudah tidak valid lagi untuk situasi dan kondisi saat ini sehingga
dana perlu ditambahkan pada budget utamanya (yang akan di add-onkan) guna
memenuhi kecukupan sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. Situasi dan
kondisi saat ini biasanya diwakili berupa informasi-informasi berdasarkan fakta
yang ada datanya. Add-on budget sering dianggap sebagai budget yang akan
menggembosi profit perusahaan karena bagaimanapun juga add-on budget adalah
bentuk pembengkakan anggaran. Akan tetapi add-on budget bisa saja dibutuhkan
dan dibuat dengan tujuan kompetisi dan kelangsungan hidup perusahaan seperti
kenaikan gaji.
8. Anggaran Bracket
Merupakan anggaran yang dimaksudkan untuk menutupi
rencana – rencana darurat dimana biaya yang diprediksikan pada jumlah yang
lebih tinggi dan lebih rendah daripada angka dasarnya sehingga penjualan di
haruskan mengikuti level ini. Tujuan dari metode ini adalah berjaga-jaga dimana
jika realisasi penjualan tidak mencapai target yang telah diramalkan/ditentukan,
anggaran ini akan dapat mengakomodasikan perbedaan yang terjadi dan bisa
dijadikan dasar pertimbangan yang cukup oleh management untuk menyusun
perencanaan cost dan biaya yang bersifat contingency. Budget yang bersifat
contingency mungkin dibutuhkan jika perusahaan sedang menghadapi kemungkinan
resiko yang mengakibatkan penurunan revenue yang tajam.
9. Anggaran Strecth
Anggaran yang bisa dikatakan untuk mengoptimiskan
istilah contingency budget dan biasanya digunakan untuk penjualan yang
diproyeksikan tinggi pencapaiannya. Budget jenis ini biasanya khusus digunakan
untuk area sales and marketing yang berguna untuk memompa optimistis dengan
menempatkan target yang jauh diatas realisasi yang pernah terjadi sebelumnya.
Bisa dikatakan anggaran ini hanya diperuntukkan bagi sales and marketing
personnel saja sedangkan costnya tetap diestimasikan mengikuti standard budget
yang ada.
10.
Anggaran Aktifitas
Anggaran ini berguna untuk menganggarkan biaya-biaya
yang dibutuhkan dalam menjalankan aktifitas secara sendiri-sendiri di masa yang
akan datang selain itu juga untuk menentukan/merencanakan aktifitas-aktifitas
apa saja yang akan dilakukan dalam mengelola perusahaannya agar usahanya terus
berkembang.
11.
Anggaran Strategis
Anggaran ini berisikan tentang hal-hal yang
bersifat umum seperti kebijakan perusahaan dalam jangka panjang bahkan gambaran
mengenai perkembangan perusahaan dalam jangka panjang. Budget ini biasanya
efektif untuk kondisi ketidakpastian atau
ketidakstabilan saja dimana yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun
yang berguna untuk keperluan investasi barang modal (anggaran modal). Anggaran
ini diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
12.
Anggaran Target
Anggaran ini merupakan sebuah rencana untuk
mengkategorisasikan pengeluaran – pengeluaran yang utama untuk disatukan dengan
tujuan perusahaan sehingga berfocus pada metode penyusunan atas pendanaan suatu
project sesuai dengan target yang telah ditetapkan untuk membawa perusahaan
melangkah lebih kedepan lagi.
13.
Anggaran Program
Anggaran
yang digunakan untuk mengenalisis kesalarasan antar program-program perusahaan
serta dimaksudkan juga untuk aktifitas-aktifitas seperti research and
development, marketing, training, preventive maintenance, engineering &
public relations dimana didalam anggaran ini diperlukan dana yang biasanya
dialokasikan berdasarkan seberapa besar biaya yang dibutuhkan sehingga tidak
dapat dijadikan sebagai alat control karena cost tersebut tidak dapat
dihubungkan dengan tanggung jawab setiap individu yang menggunakan / memerlukan
cost tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar