RINGKASAN KITAB 1 SAMUEL
Setelah kekalahan Filistin oleh bangsa Israel, Eli yang telah memimpin Israel sebagai imam dan hakim, mendadak meninggal pada saat mendengar hukuman Allah yang menimpa anak-anaknya dan dirampasnya Tabut perjanjian. Samuel, yang telah dikenal oleh seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan dan ia menjadi hakim Israel yang terkemuka. Samuel mendirikan sekolah nabi yang pertama dan dengan setia ia mengajarkan firman Allah dan berhasil menuntun umatnya kepada tingkat kesalehan hidup yang tertinggi sejak masa Yosua kira-kira 300 tahun sebelumnya. Karena Samuel dikenal sebagai orang yang mengutamakan doa dan Firman Allah, maka ia mampu mempersatukan suku-suku Israel dan menetapkan Kerajaan Israel. Ia juga meletakkan dasar bagi jabatan kenabian. Sejak saat itu, para nabi menjadi jabatan yang penting dan mereka digunakan sebagai alat Allah untuk menyampaikan kehendakNya kepada pemerintah dan kepada seluruh umat. Namun, ketika Samuel telah lanjut usianya, seluruh tua-tua Israel datang kepadanya di Rama dan mengingatkannya bahwa anak-anaknya tak layak menggantikannya sebagai pemimpin. Karena itu mereka menuntut seorang raja seperti pada bangsa-bangsa lain. Tuntutan mereka ini membuktikan ketidakberimanan bangsa Israel kepada Allah, sebagai satu-satunya Raja mereka yang benar. Mereka lupa bahwa setelah kematian Eli, Allah telah turun tangan dan mengalahkan bangsa Filistin ketika Samuel berseru kepada Tuhan dalam doa. Allah berbicara kepada Samuel dan berkata,”Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka. Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka “. Allah kemudian menyuruhnya untuk mengurapi Saul sebagai raja. Saul tampak lebih tinggi dan lebih gagah dari pada setiap orang sebangsanya. Sehingga ia dipilih sebagai raja. Kemurahan dan kesabaran Allah jauh melampaui apa yang menjadi harapan. Allah mengubah hatinya menjadi Roh Allah yang berkuasa atasnya. Tuhan pula menggerakkan orang-orang gagah perkasa untuk ikut pergi dengannya .
Pemerintahan Saul dimulai dengan kemenangan militer yang spektakuler . Namun, pada saat Saul telah ditetapkan menjadi raja, kegagalannya dalam mentaati Tuhan tampak jelas. Hal ini membuat Samuel harus menegur Saul dengan berkata, “Karena engkau telah menolak firman Tuhan, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja”. Hal ini menjadi titik balik dalam kehidupan Saul, Karena itu Allah menyuruh Samuel mengurapi Daud sebagai raja. Ketika popularitas Daud meningkat, maka timbullah rasa iri dalam hati Raja Saul. Tiga kali Saul mencoba membunuh Daud. Karena itu, Daud terpaksa harus selalu bersembunyi sampai Saul terbunuh dalam perang di Gunung Gilboa.
Kesimpulan:
Kitab I Samuel menjelaskan bahwa kesetiaan Allah dan FirmanNya akan selalu membawa keberhasilan dan berkat, sedangkan ketidaktaatan selalu mendatangkan malapetaka . Allah mengendalikan peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk mewujudkan maksudNya. Ia senantiasa bertindak demi kebaikan umatNya, baik dalam hal Ia memberkati atau menghukum. Kitab ini menuntun agar umat manusia dapat melihat bahwa Allah itu adalah Allah yang benar dan Ia ingin agar anak-anakNya mencerminkan sifatNya.
Nice
BalasHapus