SIKAP SEPERTI KANAK-KANAK
Thorwaldsen, seorang pematung besar. Suatu kali sedang memahat patung Yesus. Dia ingin tahu apakah patung itu akan memancing reaksi yang benar dari orang-orang yang melihatnya. Dia membawa seorang anak kecil untuk memandang patung itu dan bertanya,” Menurut kamu siapa dia?”
Anak itu menjawab,”Orang besar.”
Thordwaldsen mengetahui bahwa ia telah gagal. Maka dia mulai memahat lagi. Ketika dia sudah selesai, dia membawa anak itu kembali dan mengajukan pertanyaan yang sama kepadanya. Anak itu tersenyum dan menjawab
“itu adalah Yesus yang berkata,”biarlah anak-anak itu datang kepada-Ku.”
Thordwaldsen mengetahui bahwa saat itu dia telah berhasil. Patung tersebut telah berhasil melewati ujian mata seorang anak.
Itu bukanlah ujian yang buruk. George Macdonald berkata bahwa dia menghargai kekristenan seseorang yang pada pintu masuk rumahnya atau dipintu kebunnya, anak-anak tidak takut bermain main. Jika seorang anak menganggap seseorang baik kemungkinannya adalah bahwa orang itu baik dan jika, seorang anak takut, orang itu mungkin hebat tapi jelas ia bukan seperti Kristus.
Kebaikan yang lulus dari pandangan mata seorang anak dan kesederhanaan seorang anak adalah sungguh suatu kebaikan. Memang alamiah bahwa anak-anak bisa mengenal Yesus ketika para sarjana tidak mengenal-Nya.
dari : warta jemaat GPIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar